Wisata alam hutan sangeh

Minggu, 19 Februari 2012 0 komentar




Wisata alam Sangeh adalah salah satu obyek wisata di Bali yang menawarkan keindahan alam hutan pala dengan ratusan monyet liar yang jinak. Di musim libur akhir pekan, wisata alam yang terletak 25 kilometer utara Denpasar ini, banyak dikunjungi wisatawan terutama wisatawan lokal.

Obyek wisata Sangeh menawarkan keindahan alam dengan keaslian ekosistemnya. Di obyek wisata dengan hamparan homogen hutan pala seluas sepuluh hektar ini, wisatawan akan dimanjakan dengan kesegaran udara dan habitat asli monyet Sangeh.

Selain pohon pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya pohon lanang wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah dan terlihat seperti alat kelamin pria.

Meski monyet yang di keramatkan warga ini, hidup liar di dalam hutan, namun mereka tetap jinak. Sehingga para wisatawan bisa bercengkerama dengan bebas dan berfoto bersama binatang primata ini.

Selain monyet, sebagai penghuni asli hutan, wisatawan juga bisa menyaksikan keagungan sejarah Bali, dari keberadaan situs pura bukit sari. Pura ini didirikan sejak abad ke 17 oleh anak angkat Raja Mengwi, Anak Agung Anglurah Made Karangasem Sakti, ketika sedang bertapa.

Di musim liburan, obyek wisata yang terletak sekitar 25 kilometer arah utara Denpasar ini, sangat diminati wisatawan lokal dari Bali maupun dari luar Bali.

Selain bisa menikmati keindahan alam, beberapa wisatawan mengaku mendapatkan pelajaran sejarah Bali dengan adanya beberapa situs pura peninggalan raja jaman dahulu.

Dengan tiket masuk hanya lima ribu rupiah, tidak salah jika obyek ini sangat diminati. Jika pada hari-hari normal pengunjung rata–rata mencapai 500 orang, namun jika hari libur panjang, pengunjung meningkat menjadi 1.000 hingga 2.000 orang perhari.

Pesona Hutan
Salah satu pesona yang diberikan oleh Taman Wisata Alam Sangeh adalah wisata hutan yang didalamnya banyak sekali dihuni oleh ratusan ekor kera. Yang mengesankan yakni dahulu kera-kera di Sangeh terkenal sangat jahil sekali dengan mengambil tas atau barang bawaan lain para pengunjung. Tas atau barang bawaan tersebut akan dikembalikan oleh kera-kera itu kalau para pengunjung memberikan sepotong makanan yang disukainya seperti pisang, kacang-kacangan, dsb.
Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memiliki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat raja kera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
Laiknya manusia ketika hendak memilih calon pemimpinnya, kera-kera itu juga menetapkan kera yang dipilih yang dianggap memiliki kharisma dan kekuatan yang diatas rata-rata. Para pemimpin ini memiliki hak-hak yang melebihi kera lainnya terutama dalam mengawini kera betina atau dalam jatah makanan. Biasanya kera yang dituakan atau dianggap rajanya kera akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan makanan sampai puas, baru setelah puas sisanya diberikan kepada kera lainnya.
Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeng dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasikan namun akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artingya ada orang yang melihat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 bagiILmu.com | TNB